Beberapa organisasi guru seperti Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menunda kurikulum 2013 karena kurangnya kesiapan sekolah dan kualitas guru.
“FSGI menilai pelaksanaan Kurikulum 2013 terlalu terburu-buru sehingga persiapan tidak matang,” kata Sekjen FSGI Retno Listyarti, Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Dalam jumpa pers yang diselenggarakan FSGI di Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jakarta, Kamis, dijelaskan kegiatan pelatihan guru baik guru inti maupun guru sasaran (mata pelajaran) yang terkesan minim persiapan dan pelaksanaannya.
FSGI menilai dalam proses pelatihan guru masih banyak kekurangan seperti kurangnya koordinasi antara trainer, guru inti, dan guru sasaran.
Contohnya, banyak peserta pelatihan di level guru sasaran baru menerima perintah berangkat pelatihan hanya tiga-empat jam sebelum pelatihan dimulai sehingga kurang persiapan.
Selain itu, berdasarkan pemantauan FSGI di 17 kabupaten/kota dari 10 provinsi terkait persiapan pelaksanaan induk kurikulum 2013, masih banyak persoalan di daerah seperti contohnya minim sosialisasi sehingga masih banyak sekolah di daerah yang tidak mengetahui desain induk Kurikulum 2013.
FSGI dan FGII menyampaikan aspirasi kepada pemerintah untuk menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 karena menganggap belu
sumber : kompas.com