Dua orang buruh yang kini dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Kosana Cikarang, Jawa Barat diduga dibacok oleh ormas Pemuda Pancasila. Pengacara publik dari LBH Jakarta Maruli Rajagukguk mengatakan, dari rekaman video tersebut terlihat sejumlah orang yang menggunakan baju loreng warna oranye yang mirip dengan baju ormas Pemuda Pancasila melakukan tindak kekerasan kepada buruh yang tengah unjuk rasa.
Menurut Maruli, aksi kekerasan tersebut merupakan rentetan dari intimidasi yang diterima buruh di sekitar Cikarang sejak Senin lalu. Kata dia, sejumlah orang yang diduga tergabung dalam ormas Pemuda Pancasila itu berupaya agar buruh tidak melakukan unjuk rasa.
“Sebenarnya intimidasi sudah dilakukan sejak Senin lalu, ketika buruh pertama kali unjuk rasa menuntut kenaikan upah. Mereka ada yang diteror dan puncaknya kemarin terjadi aksi kekerasan. Ormas ini diduga merupakan kelompok yang menjaga sejumlah pabrik di kawasan Cikarang,”kata Maruli ketika dihubungi KBR68H, Jumat (1/11) melalui sambungan telepon.
Maruli juga menyayangkan sikap polisi yang membiarkan para anggota ormas tersebut yang membawa golok dan juga balok dalam aksi unjuk rasa tersebut. Kata dia, polisi terkesan membiarkan massa yang diduga anggota Pemuda Pancasila itu membawa senjata tajam.
Kemarin, terjadi bentrokan antara ormas Pemuda Pancasila dengan buruh FSPMI di depan PT Abagus di Kawasan Industri EJIP, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (31/10) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Dalam aksi ribuan buruh menuntut kenaikan upah minimum regional (UMR). Kepolisian Jakarta juga sudah membenarkan aksi bentrokan tersebut antara buruh dengan Pemuda Pancasila.
Akibatnya, delapan buruh luka-luka, dan dua orang luka bacok. Para buruh yang menjadi korban dilarikan ke rumah sakit untuk tindakan medis. Bentrokan tersebut, mengakibatkan sebanyak 18 sepeda motor rusak parah.
Sumber : portalkbr.com