Sebanyak 32 elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat untuk Pemajuan HAM (Geram) menggelar panggung mimbar korban HAM dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) di Jalan Pahlawan, Selasa (10/12).
Menurut Direktur LRC KJHAM Fahturrozi, meluasnya konflik sosial, ketiadaan jaminan rasa aman bagi warga, masih minimnya jaminan perlindungan kebebasan beragama, berkeyakinan dan beribadah menjadi catatan peringatan hari HAM se-Dunia hari ini.
”Ada lagi masalah potensi ancaman kriminalisasi warga melalui ruang legislasi keamanan, absennya kriminalisasi terhadap kejahatan penyiksaan dan tindakan kesewenangan, meluasnya kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta meningkatnya resiko ibu rumah tangga terhadap HIV-AIDS, dan lambannya penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu yang masih belum tuntas,” katanya.
Fathurrozi juga berharap, gubernur, bupati dan walikota di Jawa Tengah untuk ikut mendorong perubahan penting di tahun-tahun ke depan. 32 elemen masyarakat yang ikut dalam peringatan hari HAM se-Dunia ini diantaranya, LRC-KJHAM, PBHI Jateng, LBH Semarang, LBH APIK Semarang, Yayasan Setara Semarang, AJI Kota Semarang, JPPA Jateng, PKBI, Yasanti, Sekartaji, Komunitas Mangga Pisang Jambu, Elsa Semarang, Pattiro, PMII.
Selain menggelar orasi, mereka juga secara bergantian membaca puisi, aksi teatrikal, musik, serta aksi melukis dari para korban HAM di atas kain putih sepanjang 10 meter.
Sumber : suaramerdeka.com
