Wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto ditentang oleh Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa. Koalisi ini merupakan gabungan dari berbagai LSM seperti KontraS, Indonesia Corruption Watch (ICW), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Imparsial, dan Indonesia Legal Roundtable (ILR).
Pada sebuah diskusi di Kantor ICW, Jl. Kalibata Timur IVD, Jakarta Selatan, Kamis (3/7/2014), yang juga dihadiri oleh Agus Sunaryanto (ICW), Swandaru (Imparsial), Erwin Natosmal Oemar (ILR), dan Jeremiah UH Limbong (YLBHI), Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto adalah upaya untuk memutarbalikkan fakta di masa lalu.
Haris menyampaikan kasus pelanggaran HAM yang terjadi semasa Orde Baru termasuk kasus penghilangan paksa yang sampai sekarang belum terselesaikan tidak bisa dilepaskan dari peran mantan presiden kedua Republik Indonesia itu. Argumen Prabowo yang mengatakan peristiwa penculikan adalah perintah atasan menurut Haris juga merupakan tanggung jawab Soeharto.
“Dari hasil investigasi Kontras, atasan Prabowo adalah Soeharto. Masak perintah penculikan bisa dikategorikan tindakan heroik yang pantas diberi gelar pahlawan?” ujar Haris.
“Tafsir yang mengatakan Soeharto layak mendapat gelar pahlawan adalah cara berpikir yang picik,” kata Haris menambahkan.
Sependapat dengan pernyataan tersebut, sejarawan Universitas Indonesia Bonnie Triyana yang turut hadir dalam diskusi ini mengatakan Soeharto tidak layak mendapat gelar pahlawan nasional. Menurut pandangan Bonnie, seorang pahlawan nasional tidak boleh memiliki catatan buruk di bidang hukum semasa hidupnya.
Bonnie juga menegaskan pemberian gelar pahlawan nasional hendaknya dihentikan karena hanya menjadi komoditas politik. Menurut pandangannya, lebih baik pemerintah berfokus pada riset guna menulis ulang sejarah Indonesia yang selama 32 tahun dijadikan alat politik oleh rezim Orde Baru.
“Indonesia ini negara yang terlalu banyak pahlawan sekaligus banyak koruptor,” ujar Bonnie.
Sebelumnya, pada awal Juni lalu di hadapan massa Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI dan Polri (FKPPI), capres Prabowo Subianto berjanji akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto jika dirinya terpilih nanti.
Sumber : detik.com