Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) baru saja menghadiri World Justice Forum yang digelar mulai 29 April sampai 2 Mei 2019 di Den Haag. Forum tersebut dihadiri peserta dari berbagai latar belakang diantaranya; Pemerintah, Organisasi Non-Pemerintah, Pimpinan Sektor Swasta, dan Komunitas Donor. Tema yang diangkat pada forum tersebut yaitu “Mewujudkan Keadilan Untuk Semua” atau “Realizing Justice for All”, khususnya mengangkat tantangan-tantangan yang prinsipil dalam penyelenggaraan keadilan serta menyediakan solusi kongkritnya. Hasil dari forum ini diharapkan dapat menjadi masukan berarti bagi Forum Politik Tingkat Tinggi PBB tentang Sustainable Development Goal (SDG) 16 dan Pertemuan Puncak PBB tentang SDGs di bulan Juli dan September nanti.
Partisipasi YLBHI di forum ini diwakili oleh Siti Rakhma Mary, Era Purnamasari, dan Febi Yonesta. Peran YLBHI dalam forum ini adalah untuk berbagi pengalaman tentang penyusunan indeks akses keadilan, program paralegal berbasis komunitas, dan peran organisasi masyarakat sipil dalam SDG goal 16 Voluntary National Review (VNR). Selain YLBHI, delegasi Indonesia juga melibatkan Bappenas, BPHN, BPS, Mappi FHUI, ILR, LeIP, Yayasan Tifa, Kabupaten Sinjai, dan perwakilan IDLO Indonesia.
Forum ini telah berhasil memberi masukan kepada delegasi Indonesia untuk mengembangkan penyusunan indeks akses keadilan, serta mengingatkan agar juga memikirkan dampak yang ingin dicapai dari hasil indeksasinya. Terkait topik paralegal komunitas, forum ini mengangkat pentingnya pengakuan terhadap eksistensi paralegal komunitas serta keberlanjutannya. Pentingnya pengakuan atas eksistensi paralegal harus diarahkan untuk perlindungan, pemberian akses memberikan layanan, dan sumberdaya. Sumberdaya yang dapat mendukung peran paralegal dalam bantuan hukum dapat berasal dari berbagai sumber, akan tetapi perlu tetap menekankan independensinya. Terkait VNR, YLBHI mengingatkan pentingnya melakukan konsultasi yang sungguh-sungguh bersama masyarakat sipil. YLBHI mengusulkan untuk adanya ruang untuk mengajukan laporan alternatif terhadap pelaksanaan goal 16 SDGs soal akses keadilan.
Di sela-sela kegiatan, YLBHI mengadakan pertemuan dengan Open Society Justice Initiative dan Yayasan Tifa untuk merencanakan kegiatan pelatihan Design Thinking di Indonesia, yang akan melibatkan kantor-kantor di seluruh Indonesia. (FY)