Penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah yang dilakukan massa dari kelompok intoleran berjumlah sekira seratus lima puluh orang. Penyerangan tersebut mengakibatkan beberapa mobil, motor rusak, rumah warga, dan sejumlah tempat ibadah rusak di Desa Tenjiwaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada minggu (5/5/2013) lalu.
Menanggapi hal tersebut Kepala Bidang Sipil dan Politik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Mochammad Ainul Yaqin menginstruksikan kepada pemerintah pusat untuk bersinergi dalam melindungi kelompok minoritas yang berada disana.
“Mendesak kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat untuk bekerja sama dengan aparat keamanan dalam mengimplementasikan perintah konstitusi, untuk memberikan jaminan keamanan kepada kelompok jemaah Ahmadiyah,” ujar Mochammad kepada wartawan di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jakarta, Senin (6/5/2013).
Kata Mochammad, alasan tersebut mengingat Jawa Barat merupakan daerah yang sangat rawan tingkat kriminalisasi oleh massa kepada jemaah Ahmadiyah.
“Karena berdasarkan catatan YLBHI, Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang paling lemah memberikan perlindungan atau jaminan terhadap kelompok-kelompok (Ahmadiyah) ini,” ungkapnya.
Dirinya berharap kedepannya dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi penanganan terhadap konflik-konflik yang mengandung unsur keagamaan.
“Kami berharap pemerintah beserta jajaran penegak hukum untuk segera mengambil langkah komprehensif dalam penanganan atas permasalahan yang dimaksud,” tandasnya
Sumber : okezone.com