Neoliberalisme yang berdampak pada pelemahan gerakan serikat buruh di era Reformasi semakin diperdalam oleh rezim Jokowi. Mengkombinasikan dua cara–represi dengan aparatus kepolisian dan fleksibilitas pasar tenaga kerja, Jokowi terbukti semakin mem- perlemah gerakan serikat buruh di Indonesia secara gradual 10 tahun ke belakang.
Pelemahannya terlihat dalam hal kualitas daya pukul serikat buruh di hadapan majikan dan negara. Berangkat dari temuan ini, bertepatan Hari Buruh Internasional 2024 YLBHI berposisi bahwa kebijakan PP 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, Undang-Undang Cipta Kerja, PP No. 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri telah mempersempit ruang demokrasi serikat buruh.
