Aksi demonstrasi yang akan digelar oleh Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) di Kantor Yayasan Lembaga Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro 74, Jakarta Pusat, ternyata belum mengantongi izin.
Menurut petugas keamanan YLBHI, Hani Siswanti, pihaknya belum mendapatkan laporan dari MKRI untuk melaksanakan pembagian sembako ataupun demonstrasi di dalam gedung lembaga bantuan hukum itu.
“Kita hanya dapat laporan buruh menginap Sabtu dan Minggu, kemarin. Ada sih beberapa buruh yang menginap. Tapi, setelah itu, yang jaga malam enggak ada konfirmasi. Setelah kami cek memang belum ada,” jelas Hani kepada Okezone, Senin (25/3/2013).
Oleh karena itu, Hani pun meminta agar panggung yang sebelumnya dipasang di dalam pelataran Kantor YLBHI dipindahkan ke luar. “Kami meminta baik-baik agar panggung dikeluarkan demi keamanan bersama,” singkatnya.
Menanggapi hal itu, aktivis MKRI Juan Forti Silalahi, mengatakan ada persoalanan kesalahpahaman dengan YLBHI dalam perizinan acara kali ini.
“Itu persoalan teknis dari yang membawa panggung. Panitia pesennya beda, jadi orang teknis panggung main pasang aja. Padahal, letaknya belum diberi tahu. Ketika dipasang, ternyata settingnya di luar, ya jadinya seperti ini,” jelas Juan.
Menurut Juan, mungkin YLBHI agak ketakutan dengan aksi yang akan dilakukan MKRI, karena gembar-gembor pihak Istana Negara akan ada aksi anarkis. “Justru itu masyarakat tertipu dengan opini yang dibangun rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” tegasnya.
