Bangkok – YLBHI bersama Forum Asia mengadakan diskusi publik pada PILNET Global Forum pada tanggal 13 November 2024 di Bangkok. Diskusi yang bertemakan “Lawyers as Human Rights Defenders” bertujuan untuk memberikan perspektif dan mendorong para pengacara dan advokat yang bekerja secara pro bono, untuk dapat turut mengambil bagian dalam kerja-kerja pembelaan terhadap hak asasi manusia.
Sebanyak 60 orang pengacara yang berasal dari berbagai negara hadir dan antusias dalam agenda ini. Diskusi dibuka oleh Hye Joon Lee (Forum Asia) dan dipantik oleh 4 orang pengacara di ASEAN; Muhamad Isnur dari YLBHI – Indonesia, Sor Rattanamane dari Community Resource Center (CLC) dan anggota dari SouthEast Asia Public Interest Lawyer (SEAPIL)- Thailand, Josalee Deinla dari Secretariat General National Union of People’s Lawyer (NUPL) – Filipina dan Nadhtasiri Bergman dari Human Rights Law Association di Thailand.
Muhamad Isnur di awal penyampaiannya memberikan penjelasan terkait bantuan hukum struktural yang selama ini dijalani oleh YLBHI dan LBH Kantor di Indonesia. Isnur juga menjelaskan pentingnya peran pengacara dan advokat sebagai Pembela HAM terutama karena adanya regresi di demokrasi terutama di beberapa negara-negara Asia Tenggara. Pentingnya peran advokat dan pengacara sebagai Pembela HAM juga didasari oleh perlindungan hukum yang dimiliki oleh pengacara dalam menyelesaikan kasusnya. Ia mendorong banyak orang terlibat dalam kerja-kerja pembelaan terhadap HAM.
Sor Rattanamanee memberikan penjelasan terkait kasus-kasus SLAPP yang banyak menimpa pembela HAM lingkungan dan juga buruh. Sor memberikan tips-tips terkait advokasi tentang bagaimana seseorang yang membela lingkungan seringkali dianggap menimbulkan keributan. Sor juga terlibat dalam komunitas-komunitas dan masyarakat adat yang memerlukan bantuan hukum.
Josalee memberikan penjelasan terkait bagaimana organisasinya memberikan bantuan hukum secara pro bono kepada para pembela HAM. Dalam organisasinya, NUPL, pengacara-pengacara Filipina yang seringkali mendapatkan tugas-tugas untuk membantu komunitas serta memberikan pendidikan tentang hukum bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, NUPL juga berupaya memberikan perluasan pengetahuan melalui kampanye media sosial.
Narasumber terakhir, Natalie Bergman sebagai seorang pengacara non CSO turut memberikan pandangan tentang bagaimana pengacara yang ingin terlibat sebagai pengacara pro bono untuk pembela HAM dapat memulai. Dalam organisasinya, Natalie mengorganisir lebih dari 100 pengacara nasional untuk dapat membantu kasus per kasus. Natalie juga mengadakan banyak pembekalan bagi para pengacara untuk mengatasi kasus-kasus yang dialami oleh para pembela HAM.
Diskusi ini merupakan bagian dari komitmen YLBHI dalam kancah Internasional untuk terus mendorong dan mengarusutamakan bantuan hukum struktural sebagai prinsip kerja-kerja bantuan hukum para aktivis dan pembela HAM.