Saat ini supir-supir moda angkutan online Grab diancam ditarik mobilnya oleh perusahaan Mitra Grab, PT. Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) di tengah pandemi Covid-19. Penarikan mobil ini sebagai akibat tidak mampunya driver memenuhi kewajiban karena situasi Covid-19 dan Driver diberi waktu paling lambat tanggal 5 April 2020.
PT TPI diduga melakukan penipuan promosi, perjanjian kontrak dan implementasi program. Antara apa yang dijanjikan di dalam setiap promosi dan perjanjian lisan dengan supir ternyata berbeda dengan apa yang tertera di dalam surat perjanjian. Sementara supir dengan keterbatasan memahami perjanjian juga tidak diberi kesempatan di awal untuk membaca perjanjian sebelum ditandatangani. Posisi yang timpang dalam perjanjian tersebut telah membuat PT TPI leluasa melakukan tindakan sepihak dan sewenang-wenang terhadap supir-supir Grab di tengah pandemi Covid-19.
Diperkirakan ribuan supir Grab di wilayah Jabodetabek terancam dan sangat mungkin meluas hingga ke Medan, Surabaya dan Makasar dimana PT TPI menyelenggarakan program yang sama. Oleh karena itu YLBHI bersama LBH Jakarta, LBH Makasar, LBH Medan dan LBH Surabaya mendesak:
1. Pihak OJK mengingatkan Pihak TPI agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang mempersulit dan merugikan driver di tengah pandemi Covid-19;
2. Pihak OJK sesuai dengan kewenangan yang dimiliki perlu memeriksa lebih jauh PT TPI atas dugaan penipuan berkedok Perjanjian Sewa.
3. Bapak Presiden untuk dapat membuat langkah-langkah kongkrit guna memastikan pernyataan Bapak Presiden tentang pemberian relaksasi kredit kepada masyarakat yang secara ekonomi terdampak pandemi Covid-19 berjalan, termasuk di dalamnya mekanisme distribusi, pengaduan, dan pengawasan penyimpangan. Lebih khusus memastikan Pihak TPI tidak melakukan tindakan sewenang-wenang dan mempersulit driver moda angkutan online Grab di tengah pandemi Covid-19;
Jakarta, 3 April 2020
LBH Jakarta, LBH Medan, LBH Surabaya dan LBH Makasar
YLBHI
Cp: Arif Maulana 0817256167 / Era Ps 081210322745
