16 September 2017, telah terjadi pemberangusan hak-hak sipil dalam ruang demokrasi. Pembungkaman terhadap nilai-nilai kebebasan berkumpul dan menyuarakan pendapat yang dilindungi oleh Konstitusi Negara Republik Indonesia mempertontonkan kekejian aparat atas segala bentuk upaya pelurusan perjalanan sejarah bangsa ini. Represifitas yang dilakukan oleh Kepolisian dengan memblokade peserta dan penyintas seminar “Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/66” serta memasuki gedung YLBHI/LBH Jakarta secara paksa telah melukai elemen gerakan masyarakat sipil di Indonesia. Sejarah kelam yang ditorehkan oleh rezim fasis orde baru terulang kembali dan tampaknya masih akan berlanjut. Untuk itu, Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Wilayah Sulawesi Selatan mengecam, mengutuk dan melawan segala bentuk kediktatoran rezim hari ini. Jangan biarkan teror dan intimidasi menundukkan perjuangan atas pelurusan sejarah hitam bangsa tercinta ini. Indonesia Darurat Demokrasi
Makassar, 16 Sept 2017
Koordinator KPA Wilayah Sulsel
Rizki Anggriana Arimbi
