Dua Tahun dalam Kegelapan: Keluarga Korban Perdagangan Orang Tuntut Kepulangan

“Dua Tahun dalam Kegelapan: Keluarga Korban Perdagangan Orang Tuntut Kepulangan”

Pernyataan sikap dalam Hari Anti Perdagangan Manusia

Sudah lebih dari 2 Tahun Kami—Keluarga Korban Jerat Kerja Paksa dan Perbudakan Siber—menunggu kepulangan Suami, Kakak, dan sanak saudara yang kini masih terjebak di Myanmar. Kami telah melakukan segala upaya mulai dari Melapor ke banyak Lembaga/Instansi Negara sampai kepada pihak Kepolisian.

Suami, Kakak, dan sanak saudara Kami adalah Korban Perdagangan Orang, Mereka telah ditipu daya oleh para Bedebah yang menjanjikan hidup layak dengan bekerja di tempat yang baik. Namun kenyataannya justru mendapatkan banyak penyiksaan dengan cara disetrum, dipukul dengan kayu, jalan jongkok sambil mengangkat galon berisi air di pundak dan kekerasan fisik lainnya. Dengan sesumbar,Mafia ini bicara kepada keluarga kami disana bahwa “Bahkan Presiden kalian pun tak akan bisa membawa kalian Keluar dari tempat ini”

Suami, Kakak, dan sanak saudara Kami tidak sedikitpun mempunyai niatan untuk melakukan pekerjaan terkutuk tersebut tapi kenyataan berkata lain, para Mafia ini memaksa dan menjerat Suami, Kakak, dan sanak saudara Kami dengan pola perbudakan yang sulit kami terangkan.

Kami mulai paham bahwa industri tempat Suami, Kaka, sanak saudara Kami diperbudak adalah tempat pasukan bersenjata, Cukong dan beberapa diantaranya adalah Politisi yang mendapatkan uang dari menipu secara online yang setiap harinya datang melalui telepon selular kalian untuk menawarkan investasi atau berpura pura menjalin asmara.

Saat ini Judi Online menjadi perhatian karena banyaknya orang yang terjerat dengan bermain judi mulai dari Kalangan rakyat biasa hingga Anggota Dewan. Penting untuk diketahui bahwa tempat dioperasikannya Judi Online adalah tempat yang sama dengan tempat Penipuan Siber beroperasi.

Kami telah lelah menyampaikan hal ini semenjak 2 tahun lalu. Tak ada tanggapan yang berarti dan titik terang kapan Suami, Kakak, dan sanak saudara Kami akan pulang. Mulai dari Pemerintah Lokal sampai dengan Presiden telah kami Surati tapi belum ada titik terang.

Kami mulai bertanya apakah Kami dan seluruh Korban Perdagangan Orang tidak lagi dianggap sebagai Warga Negara dan tidak layak mendapatkan Perlindungan dan Evakuasi?

Pada momentum Hari Anti Perdagangan Manusia, Kami Keluarga Korban Jerat Kerja Paksa dan Perbudakan Siber dengan sangat tegas meminta kepada Negara untuk:

1.⁠ ⁠PULANGKAN DAN EVAKUASI SELURUH KELUARGA KAMI DAN SEMUA ORANG YANG MASIH TERJERAT PERBUDAKAN!

2.⁠ ⁠TANGKAP SIAPAPUN YANG MEMBEKINGI JUDI ONLINE DAN PENIPUAN ONLINE!

3.⁠ ⁠TANGKAP DAN PENJARAKAN PARA PEREKRUT PERDAGANGAN MANUSIA, MISKINKAN MEREKA!

4.⁠ ⁠LAYANI MASYARAKAT, KORBAN DAN KELUARGA KORBAN YANG TERJERAT PERBUDAKAN DENGAN BAIK, PEMERINTAH DIGAJI OLEH RAKYAT!

 

INDONESIA, 30 JULI 2024

Para Perempuan yang Mengharapkan Orang yang di Cintai pulang dari Perbudakan*

Didukung oleh :

1.⁠ ⁠YLBHI
2.⁠ ⁠BERANDA MIGRAN
3.⁠ ⁠Lingkar Studi dan Advokasi Migran Indonesia (LSAMI)
4.⁠ ⁠LBH MEDAN
5.⁠ ⁠LBH BANDUNG
6.⁠ ⁠LBH JAKARTA
7.⁠ ⁠LBH SEMARANG
8.⁠ ⁠LBH SURABAYA
9.⁠ ⁠LBH KALIMANTAN BARAT
10.⁠ ⁠FORUM AKAR RUMPUT INDONESIA (FARI)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *