Medan, Posko pengaduan dan pengumpulan tanda tangan menolak pemadaman listrik secara bergilir di Sumatera Utara,dibuka Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, karena sudah tidak bisa ditolerir lagi.
Sudah banyak kerugian materi bahkan korban jiwa yang diakibatkan oleh pemadaman listrik. Posko pengaduan dan pengumpulan tanda tangan tersebut dilakukan di Kantor LBH Medan Jalan Hindu, DPRD Sumut dan Kantor Gubsu. Kemudian, dalam aksi protes atas pemadaman listrik juga dibentang kain putih untuk dibubuhi tandatangan sebagai bentuk kecewa dan protes atas pemadam listrik terus terjadi.
“Posko ini kami buka hari ini sampai nanti kalo tidak ada pemadaman listrik lagi, selama masih ada terjadi pemadaman, pengaduan tetap akan kami terima,” kata Direktur LBH Medan, Surya Adinata, Rabu (26/2/2014).
ILanjutnya, selama ini pemadaman listrik sudah tidak mengenal waktu dan dalam waktu yang tidak sebentar. Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak dapat menjalankan pekerjaannya secara normal.
Pemprovsu dan PT. PLN Sumbagut hanya memberikan janji-janji palsu. Buktinyapemadaman bergilir terus saja terjadi. Apalagi ada garansi Meneg BUMN Dahlan Iskan, bahwa persoalan krisis listrik di Sumut akan berakhir Januari 2014 setelah adanya pasokan tambahan dari PT Inalum, pemadaman tidak akan terjadi di tahun 2014.
“Tapi kenyataannya mulai awal Februari 2014 ini malah kembali terjadi pemadaman bergilir hingga ke pelosok Sumatera Utara, alasannya tetap klasik, yakni krisis energi energi listrik,” tegasnya.
Sumber : matatelinga.com
